Dalam lanskap kripto yang dinamis dan penuh ketidakpastian, tidak semua peluang investasi berujung pada keuntungan. Hal ini diungkapkan oleh seorang analis sekaligus trader berpengaruh yang menggunakan nama samaran "Game" di media sosial X. Dalam pemaparannya, ia menguraikan dua jenis peluncuran token yang sebaiknya dihindari. Menurutnya, banyak trader terbawa euforia dan ketamakan tanpa mempertimbangkan ancaman besar yang mengintai. Agar para inestor tidak terperosok dalam kesalahan yang sama, berikut adalah dua jenis token yang menurut user Game patut diwaspadai:
TOKEN HYPE
Token ini adalah token yang mengalami gempuran publisitas masih sebelum diluncurkan, misalnya "CZ's Dog". Karena sudah menjadi buah bibir banyak kalangan, token semacam ini menarik gelombang besar trader, mulai dari investor ritel hingga pelaku pasar kawakan yang telah mengasah strategi mereka selamat bertahun-tahun.
Mengapa Berisiko?
- Kompetisi yang sangat sengit, sehingga probabilitas untuk meraih keuntungan signifikan menjadi tipis.
- Trader profesional serta bot algoritma telah bersiap sejak awal, menjadikan pasar sebagai ajang pertempurang yang brutal.
- Jika tidak memiliki strategi yang solid dan eksekusi yang presisi, trader bermodal kecil berisiko mengalami kerugian besar.
Menurut 'Game', ada dua cara untuk bertahan dalam kondisi seperti ini. Pertama, trader harus memiliki keterampilan analisis pasar yang tajam serta refleks cepat dalam mengeksekusi transaksi. Kedua, trader harus memiliki kesabaran luar biasa serta modal besar untuk membeli aset saar harga merosot - ketika mayoritas trader panik dan menjual aset mereka. Namun, realitanya, banyak yang meremehkan kompleksitas strategi ini, sehingga lebih sering berakhir sebagai pihak yang mengalami kerugian daripada yang menuai keuntungan.
TOKEN TIRUAN (JIPLAKAN)
Jenis token kedua ini yang sebaiknya dihindari adalah token yang sekedar meniru kesuksesan proyek sebelumnya. Dalam hal ini, 'Game' mencontohkan token bertema Trump, seperti Melania, Car, atau Libra.
Pada awalnya, peluncuran perdana dari jenis token semacam ini mungkin memberikan keuntungan besar karena banyak orang yang tidak menyangka adanya peluang tersebut. Namun, seiring bertambahnya varian token yang serupa, prospek keuntungannya pun semakin redup.
Mengapa Tidak Menguntungkan?
- Setiap iterasi baru cenderung memiliki likuiditas yang lebih rendah dibandingkan pendahulunya.
- Trader yang sudah pernah mengalami kerugian dari peluncuran serupa akan lebih waspada, memyebabkan minat pasar menyusut.
- Pihak dalam (Insider) semakin lihai dalam mengeksploitasi situasi ini, menjadikan trader awam semakin rentan menjadi korban.
Di penghujung analisisnya, 'Game' menyoroti bahwa banyak trader terjebak dalam fenomena psikologis yang disebut "Fear Of Missing Out" (FOMO). Ketika mereka merasa kehilangan peluang besar di peluncuran pertama, mereka cenderung mengalokasikan modal lebih besar di iterasi berikutnya, tanpa menyadari bahwa risiko yang mereka tanggung justru semakin tinggi.
Sebagai penutup, 'Game' mengingatkan bahwa dalam dunia investasi kripto yang penuh dengan volatilitas, ketelitian dan disiplin dalam mengambil keputusan adalah kunci utama untuk bertahan dan berkembang.
Posting Komentar