Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengawali periode keduanya dengan langkah agresif dalam kebijakan perdagangannya, menerapkan tarif yang menekan mitra dagang utama seperti Meksiko, Kanada, Kolombia, dan Panama. Negara-negara tersebut, daripada meningkatkan eskalasi konflik ekonomi, memilih untuk mencapai kesepakatan demi meredakan ketegangan dan menenangkan pasar global. Namun, Macquarie memperingatkan bahwa investor belum sepenuhnya memperhitungkan kemungkinan Trump melancarkan serangan tarif berikutnya terhadap Uni Eropa dalam beberapa minggu mendatang - Sebuah langkah yang dapat memicu respons keras dari pihak Eropa serta menambah ketidakpastian bagi Euro.
"Kami melihat adanya kelengahan di kalangan trader yang tampaknya meremehkan potensi 'Bom Tarif' yang akan dijatuhkan AS terhadap Uni Eropa dalam waktu dekat," ujar para analisis Macquarie dalam sebuah laporan yang dirilis pada hari kamis lalu. "Konflik antara AS dan Uni Eropa ini dapat mencakup berbagai aspek yang saling terkait, terutama akibat perbedaan prinsip dalam kebijakan publik masing-masing.
Menurut para ahli strategi, Uni Eropa bisa menjadi target utama dalam kebijakan proteksionisme Trump, mengingat masih banyak isu yang belum terselesaikan antara kedua belah pihak. Ketegangan ini berpotensi meningkat dengan cepat, sebab Eropa dianggar wilayah yang kaya akan target dalam perseteruan perdagangan global.
Berbeda dengan Meksiko, Kanada, dan Panama yang lebih memilih pendekatan diplomatis demi menghindari gesekan dengan AS, Uni Eropa diperkirakan akan mengambil sikap berlawanan dengan melakukan langkah balasan. Macquarie juga menyoroti bahwa ada begitu banyak titik eskalasi potensial dalam hubungan AS - Uni Eropa termasuk persaingan subsidi dalam transisi energi, akses pasar pertanian, regulasi teknologi digital, penerapan kebijakan pajak karbon lintas batas, keamanan energi, hubungan geopolitik dengan Tiongkok, pengeluaran pertahanan NATO, hingga perlindungan Hak Paten Farmasi.
Macquarie memperingatkan bahwa mata uang EUR/USD kemungkinan besar akan segera merasakan dampak dari ketegangan perdagangan ini, berpotensi memicu guncangan besar di pasar keuangan.
Trump selama ini menunda penerapan tarif terhadap Uni Eropa, sebagian besar karena situasi politik yang tidak stabil di negara-negara utama Eropa seperti Jerman dan Prancis. Ketidakpastian dalam pemerintahan mereka tampaknya telah menahan Trump untuk tidak langsung mengancam blok ekonomi tersebut dengan tarif spesifik, setidaknya untuk sementara waktu.
Namun, meski risiko jangka pendek tampak signifikan, para analisis percaya bahwa pada akhirnya kedua belah pihak akan mencapai kompromi yang dapat meredakan ketegangan perdagangan ini. Macquarie memprediksi bahwa solusi yang muncul akan berfokus pada peningkatan belanja pertahanan oleh Uni Eropa, komitmen mereka untuk membeli lebih banyak produk energi dari AS, serta investor di sektor infrastruktur energi Amerika Serikat.
Posting Komentar